Hendak Berangkat ke Tanah Suci, Calon Jemaah Haji Ini Ketahuan Bawa Cobek
Selalu terdapat cerita menarik berdasarkan bepergian ibadah haji jemaah. Hingga hari kelima operasional Embarkasi Surabaya, masih ada pengalaman juga perbekalan unik yg dibawa para calon jemaah haji.
Di antaranya perbekalan unik yg dibawa sang keliru satu jemaah kloter lima berdari Kabupaten Lamongan. Calon jemaah haji ini ketahuan membawa cobek.
"Sebelum naik bis menuju bandara, tas tenteng jemaah diperiksa dulu melalui x-ray, & Masya Allah ya, berdasarkan kloter lima berdari Lamongan ternyata terdapat cobeknya, mungkin mau dibentuk ngulek sambal disana (Tanah Suci)," kata Husnul Maram, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Selasa (7/6) malam.
Menurut Maram, cobek tadi akhirnya diamankan petugas haji wilayah & dibawa pergi ke Lamongan. Barang tadi sanggup diambil balik sang si pemilik sekembalinya berdasarkan Tanah Suci pada tempat kerja Kemenag kabupaten kota setempat.
"Cobek gak boleh dibawa pada pada kabin pesawat. Takutnya kan, apabila terdapat apa-apa, barang-barang misalnya cobek disalahgunakan buat melempar atau tindakan anarkis lainnya pada pesawat, kan berbahaya," tandas Maram.
Selain cobek, terdapat lagi yg membawa palu, paku, tampar dan barang tajam lainnya.
"Jemaah yg ingin membawa gunting, silet, pisau, silakan dimasukkan koper bagasi saja, jangan ditaruh pada tas tenteng ya," tukasnya.
Maram menambahkan, wawasan warga terkait barang bawaan pun makin hari makin membaik. Hal ini dibuktikan berdasarkan kloter lima berdari Kota Surabaya yg nir ditemukan adanya cairan pada atas 100 mililiter pada tas tenteng jemaah.
"Jadi berdasarkan 146 tas tenteng jemaah kloter lima berdari Surabaya, petugas nir mengamankan cairan ataupun gel sama sekali. Hanya mengamankan benda tajam misalnya gunting, silet, paku, & palu saja," jelasnya.
Hingga Selasa (7/6) malam Embarkasi Surabaya sudah memberangkatkan 6 kloter ke Tanah Suci melalui Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya.
Maram pula menuturkan, dari laporan berdasarkan petugas haji Pacitan, masih ada 2 orang yg belum sanggup ikut rombongan masuk ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya dikarenakan output PCR yg positif.
Menurut Maram, ke 2 jemaah tadi waktu ini masih berada pada Pacitan menunggu output PCR nya negatif.
"Jadi terdapat yg namanya Surat Perintah Masuk Asrama (SPMA). SPMA akan keluar apabila seluruh administrasi yg diharapkan jemaah telah terpenuhi, misalnya visa, vaksinnya telah lengkap seluruh, output PCR negatif, & lain sebagainya. Jadi jibila output PCR nya positif, ya beliau nir sanggup menerima SPMA," terangnya.
Ia menambahkan, saat output PCR telah negatif, maka 2 jemaah Pacitan tadi akan segera digabungkan menggunakan kloter berikutnya.
Karenanya, Maram mengimbau pada semua calon jemaah haji yg akan berangkat haji buat menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan.
"Sebelum berangkat haji, tolong jaga syarat tubuh jangan terlalu capek. Hindari jua bertemu menggunakan poly orang, jaga jeda & gunakan masker apabila bertemu tamu pada tempat tinggal menjadi antisipasi supaya output PCR nya negatif," tandasnya.